Empat Penyewa Tempat Tinggal di Empat Kota, Siapa yang Bisa Menemukan Tempat Paling Terjangkau?

Saya datang ke kawasan Williamsburg di Brooklyn untuk melihat konsep yang sama, tapi dengan model berbeda dikenal dengan istilah "co-living".
Sebenarnya seperti share house biasa, hanya saja ada total 160 orang yang tinggal bersama, yang dibagi dengan apartamen-apartemen dengan empat kamar tidur.
Setiap unit memiliki ruang lounge dan dapur bersama, serta dua kamar mandi.
Kamar tidurnya punya ruang untuk sofa kecil dan meja, dengan tangga yang cukup curam menuju ke tempat tidur bergaya 'loft'.
Properti ini dilengkapi perabotan dan area yang bisa dipakai bersama, semuanya dibersihkan setiap minggu, jadi Anda enggak harus ribut dengan flat-mate soal siapa yang harus beres-beres.
Tapi kita enggak bisa memilih dengan siapa mau tinggal, kunci enggak boleh menempel di pintu untuk alasan keselamatan terkait kebakaran, dan kita enggak bisa mengajak orang lain untuk menginap.
Penyewaan semacam ini digambarkan oleh harian New York Times sebagai "asrama untuk orang dewasa".
"Kota New York memiliki keterbatasan pasokan, tidak banyak perumahan yang tersedia,” kata Eric Weisleder dari penyedia co-living Outpost Club.
Kami menantang empat reporter untuk menemukan tempat tinggal dengan anggaran tidak melebihi dari 30 persen pendapatan tahunan rumah tangga
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025