Diskusi Online 'Tantangan Perang Generasi Keenam Vs Kemandirian Industri Pertahanan'

Empat Perusahaan Kompak Termasuk PT LEN dan PT Pindad Dorong Industri Pertahanan Berdaya Saing

Empat Perusahaan Kompak Termasuk PT LEN dan PT Pindad Dorong Industri Pertahanan Berdaya Saing
Para pembicara diskusi online bertajuk 'Tantangan Perang Generasi Keenam Versus Kemandirian Industri Pertahanan' di Jakarta, Rabu (26/8). Foto: Humas DJS

jpnn.com, JAKARTA - Pembentukan Holding industri pertahanan (Indhan) dalam negeri diharapkan bisa membuat industri pertahanan lebih efisien dan berdaya saing. Holding industri pertahanan akan menggabungkan PT Len Industri, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, dan PT Dahana.

Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin menjelaskan, pihaknya sedang dalam proses membangun konsolidasi dan sinkronisasi untuk memperkuat indhan supaya memiliki daya saing dan bisa mandiri.

Hanya saja, Zakky tidak menyinggung kapan kepastian holding indhan tersebut terbentuk.

“LEN memimpin klaster industri pertahanan, di bawahnya ada PT DI, Pindad, dan Dahana. Kami sedang berproses jadi satu holding menjadi satu indhan, agar maju, mandiri, dan berdaya saing, dan terkemuka di regional Asia,” kata Zakky dalam diskusi virtual yang diadakan Jakarta Defence Studies (JDS) dengan tema 'Tantangan Perang Generasi Keenam Versus Kemandirian Industri Pertahanan' di Jakarta, Rabu (26/8).

Holding ini diadakan agar indhan bisa lebih mumpuni dalam memasok memasok kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, Polri, dan lembaga keamanan lain, seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla) serta Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

Hadir sebagai pemateri Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan 2019-2020 Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja, dan Ketua Harian Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate.

Menurut Zakky, indhan milik pemerintah sedang membuat master plan agar bisa tembus di urutan 50besar (//top fifty//) perusahaan indhan dunia. Target lainnya yang harus tercapai pada 2024, sambung dia, kontribusi indhan nasional bisa membuat produk dengan komponen lokal mencapai 50 persen.

Untuk mewujudkan itu semua, Zakky menyebut, industri pertahanan BUMN harus bersinergi dan berada dalam satu klaster untuk memperkuat finansial dan mengintegrasikan rantai pasokan dan ekosistem.

Pembentukan Holding industri pertahanan (Indhan) dalam negeri diharapkan bisa membuat industri pertahanan lebih efisien dan berdaya saing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News