Empat Strategi Pemerintah Atasi Covid-19

Empat Strategi Pemerintah Atasi Covid-19
Ilustrasi wabah corona. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, Achmad Yurianto mengemukakan pemerintah membuat empat strategi yang secara konsisten akan dilakukan untuk menguatkan kebijakan physical distancing sebagai strategi dasar demi mengatasi pandemi COVID-19.

Strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar itu adalah dengan gerakan masker untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai masker saat berada di ruang publik atau di luar rumah.

"Karena kita tidak tahu apa orang di sekitar kita menderita COVID-19 tanpa gejala atau biasa disebut tanpa gangguan. Karenanya dengan pakai masker, kita yakini kita gak rentan pada penularan COVID-19 ini," ujar Yuri di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (8/4).

Strategi kedua, lanjut Yuri, adalah penelusuran kontak (tracing) dari kasus positif yang dirawat dengan menggunakan rapid test atau tes cepat, di antaranya adalah orang terdekat, tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19, serta pada masyarakat di daerah yang ditemukan kasus banyak.

"Inilah gunanya pemerintah tentukan kebijakan untuk lakukan skrining atau pemeriksaan penapisan dengan rapid test. Alat rapid test sudah didistribusikan lebih dari 450 ribu kit ke seluruh Indonesia. Tujuannya untuk penjaringan kasus penelusuran kontak pada tenaga kesehatan dan komunitas di wilayah yang banyak kasus positif. Ini strategi awal yang dilakukan terkait tes," kata Yuri.

Strategi ketiga adalah edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri pada sebagian hasil tracing yang menunjukkan hasil tes positif dari rapid tes atau negatif dengan gejala untuk melakukan isolasi mandiri.

"Isolasi ini bisa dilakukan mandiri atau berkelompok seperti diinisiasi oleh beberapa kelompok masyarakat. Ini positif patut diapresiasi. Sehingga, saudara kita bisa lakukan dengan baik tanpa ada stigmatisasi dan upaya mengucilkan," ujarnya.

Dari kelompok inilah, lanjut dia, kemudian dilakukan tes ulang ditemukan positif atau keluhan klinis yang memburuk, baru akan dilakukan pengecekan antigen melalui metode PCR demi efektifitas pemeriksaan.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, Achmad Yurianto mengemukakan pemerintah membuat empat strategi yang secara konsisten akan dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News