Empat Tahun, Orang Kaya di Indonesia Naik Lipat Dua

Empat Tahun, Orang Kaya di Indonesia Naik Lipat Dua
Empat Tahun, Orang Kaya di Indonesia Naik Lipat Dua
Selain itu, dia menilai terdapat kecenderungan masyarakat menempatkan dananya di bank luar negeri seperti di Hongkong, Singapura dan Eropa. Oleh karena itu, dia meminta perbankan lokal harus bisa meningkatkan layanan dan menyediakan produk yang bisa menjawab kebutuhan investasi calon-calon nasabah premium. "Mereka masih ada yang membawa dananya di bank asing. Kita (bank nasional) harus bisa menjadi tuan rumah. Saat ini kan belum," tambahnya.

Beberapa tahun terakhir, ada integrasi antara industri perbankan dan industri keuangan lain, seperti pasar modal, asuransi, dan dana pensiun. Hal ini memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan wealth management di Indonesia, di samping kondisi makro ekonomi Indonesia saat ini. "Namun perkembangan itu tentunya harus tetap diiringi dengan penjelasan mengenai profil risiko yang benar kepada nasabah," tukasnya.

Menurut ANZ Retal Banking Director Authony Soewandy, jumlah orang kaya di Indonesia banyak yang tidak terdeteksi. Hal itu diperkirakan karena orang kaya banyak yang menempatkan dananya di luar negeri seperti Singapura. Kemungkinan itu terjadi karena suku bunga di Indonesia cenderung lebih tinggi. "Kami lihat banyak orang yang punya tabungan diatas Rp 500 juta tapi tidak terdeteksi," tuturnya.

       

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah menyatakan, ke depan, bank harus meningkatkan kapasitas pegawainya agar lebih terlatih dan memiliki skill dalam mengatur perencanaan uang dan mengenal seluruh produk perbankan. "Banyak bahaya yang memiliki layanan wealth management yang juga menawarkan non bank produk, tetapi Sumber Daya Manusia (SDM)-nya tidak mendukung," jelasnya. (wir/kim)

JAKARTA - Indonesia terbukti masih menjadi tempat yang subur untuk menanam harta. Berdasarkan data Certified Wealth Manager's Association (CWMA),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News