Empat Tanker Iran Jadi Buronan Amerika Serikat, Muatannya Terancam Dirampas

Empat Tanker Iran Jadi Buronan Amerika Serikat, Muatannya Terancam Dirampas
Kapal tanker dan kargo di Selat Malaka kini terancam aksi komplotan bajak laut yang kembali muncul. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Kejaksaan di Amerika Serikat pada Rabu (1/7) mengajukan permintaan ke majelis hakim untuk menyita minyak yang dikirimkan dengan empat tanker Iran ke Venezuela.

Upaya penyitaan itu merupakan langkah terbaru pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menekan Iran dan Venezuela, dua rival AS.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro sempat memamerkan kapal tangki minyak tersebut. Ia menunjukkan tanker-tanker itu, yang mulai berlayar pada bulan lalu, tidak akan terhalang oleh tekanan AS.

AS telah menekan Maduro untuk mundur dari jabatannya lewat kampanye diplomatik dan penetapan hukuman, di antaranya sanksi terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA.

Kelangkaan bahan bakar di Venezuela kian parah karena sanksi AS itu. Venezuela, anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), pun mengalami krisis ekonomi.

Walaupun demikian, Maduro tetap menjabat sebagai presiden. Beberapa pejabat pemerintah AS mengatakan Presiden Trump cukup frustrasi karena gagal melengserkan Maduro dari pucuk kepemimpinan di Venezuela.

Kejaksaan federal AS berupaya menghentikan pengiriman minyak dari Iran dalam empat kapal berbendera Liberia, yaitu Bella, Bering, Pandi, dan Luna dengan mengajukan izin ke majelis hakim bagi perampasan aset sipil , demikian isi permohonan itu, sebagaimana dikutip pertama kali oleh Wall Street Journal.

Pengajuan izin perampasan itu disampaikan ke Pengadilan Distrik Columbia, AS. Kejaksaan federal berupaya mencegah pengiriman minyak dari Iran ke Venezuela pada masa depan.

Kejaksaan di Amerika Serikat pada Rabu (1/7) mengajukan permintaan ke majelis hakim untuk menyita bensin yang dikirimkan dengan empat tanker Iran ke Venezuela

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News