Endus Niat Jahat, Menlu Retno Terus Pantau Pembahasan RUU Tiongkok Ini
jpnn.com, JAKARTA - Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia terus memantau perkembangan RUU Pasukan Penjaga Pantai yang tengah digodok Tiongkok.
Pasalnya, ada kecurigaan kuat Tiongkok akan menggunakan RUU tersebut untuk melanggengkan klaim sepihaknya di Laut China Selatan.
“Tentu Indonesia menghormati hak setiap negara untuk membuat undang-undang nasionalnya. Namun, Indonesia berharap undang-undang tersebut tidak berdampak negatif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Tiongkok mengenai hal ini,” ujar Menlu Retno dalam pengarahan media usai pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN, Selasa (10/11).
Diumumkan oleh Kongres Rakyat Nasional Tiongkok pada 4 November lalu, RUU tersebut memicu kekhawatiran beberapa negara karena dikhawatirkan akan memberi lampu hijau kepada penjaga pantai Tiongkok untuk menggunakan senjata di perairan yang dianggap di bawah yurisdiksinya.
Seperti diketahui, Tiongkok menganggap Laut China Selatan sebagai bagian wilayahnya. Klaim sepihak ini bertabrakan langsung dengan beberapa negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina dan Malaysia.
Retno pun menyampaikan bahwa Indonesia berharap wilayah perairan yang disengketakan tersebut dapat terus dijaga perdamaian dan stabilitasnya oleh semua pihak.
“Laut yang damai dan stabil hanya akan terjadi jika semua negara menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982,” kata dia. (ant/dil/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
RUU yang tengah digodok Tiongkok ini berpotensi memperuncing masalah di Laut China Selatan, bisa gawat
Redaktur & Reporter : Adil
- 19 Kg Sabu-Sabu dari Malaysia Akan Diedarkan di Indonesia
- Raffles Hospital Singapura Sediakan Layanan Kesehatan Lebih Baik Bagi Pelanggan Indonesia
- Pendapat Hikmahanto Juwana soal Kemungkinan Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian
- Fokus Tiga
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Uji Coba Kereta Cepat Terbaru, Incar Kecepatan 4.000km per jam