Energi Rendah Karbon Aspek Penting dalam Smelter Nikel Ramah Lingkungan

Pihaknya mengoperasikan tiga pabrik hydro, yakni PLTA Larona, Balambano, dan Karebbe, dengan kapasitas gabungan 365 Megawatt (MW).
Pengoperasian fasilitas ini secara signifikan mengurangi emisi GRK sebesar lebih dari 1 juta ton CO2EQ per tahun dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar batubara.
Selain itu PT. Vale Berkolaborasi dengan Zheijiang Huayou, menerapkan teknologi HPAL yang diimplementasikan di Blok Pomalaa dan Blok Sorowako, berkontribusi pada upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
"Teknologi ramah lingkungan dan adopsi sumber energi yang bukan berasal dari batubara akan semakin meminimalkan emisi di fasilitas smelter yang dimiliki," ungkapnya.
Sejalan dengan target lingkungan, PT Vale Indonesia menargetkan pengurangan 33 persen dalam Emisi Lingkup 1 dan 2 pada 2030 dan Net Zero Emission (NZE) ada 2050.
"Kami berkomitmen untuk menggunakan sumber energi alternatif rendah karbon untuk semua kebutuhan energi pembangkit nikel yang baru. Meskipun pilihan ini lebih mahal, pengabdian kami yang tak tergoyahkan mendorong kami menuju realisasi NZE," pungkas Febriany.(mcr10/jpnn)
Perhapi mengingatkan pentingnya energi rendah karbon dalam bisnis smelter ramah lingkungan
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Balik Kucing
- Cadangan Devisa Indonesia Naik, Ternyata Ini Sumbernya