Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun

Hal ini juga didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan keluarga virus yang menyebabkan COVID-19.
Terlepas dari itu, yang jelas dari penelitian ini adalah manusia pernah mengalami wabah virus corona selama sekitar 20 ribu tahun dalam satu masa dalam sejarah kehidupan kita.
Melihat ke belakang untuk masa depan
Menemukan adanya wabah virus corona di masa lalu bisa memberikan sinyal apa yang harus dilakukan bila ada pandemi di masa depan.
"Informasi ini sangat berguna mengenai bagaimana virus menyebar dan seberapa lama bertahan," kata Dr Souilmi.
Melacak adaptasi genetis yang terjadi bisa membantu peneliti menemukan gen mana yang memainkan peran penting dalam membantu tubuh memerangi penularan.
"Ini bisa membantu usaha mengembangkan obat dan vaksin. Namun dalam waktu bersamaan juga menjelaskan masih akan lebih banyak lagi epidemi yang akan terjadi," kata Dr Souilmi.
Menurut Profesor Alexandrov, kalau saja informasi ini sudah ada sebelum pandemi COVID-19 maka akan sangat membantu untuk menanganinya.
"Kita mungkin akan dalam keadaan lebih baik, sudah ada obat yang tersedia, dan mungkin sudah ada tes awal mengenai vaksin," katanya.
Epidemi virus corona pernah terjadi di kawasan Asia Timur sekitar 25 ribu tahun lalu dan buktinya bisa terlihat di gen kita sendiri
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka