Epidemiolog: Lockdown Wisma Atlet itu Tidak Relevan

Epidemiolog: Lockdown Wisma Atlet itu Tidak Relevan
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengungkap bahaya yang ditimbulkan dari Covid-19 varian Omicron. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengkritisi kebijakan lockdown Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.

Adapun, lockdown diberlakukan setelah seorang pekerja di RSD Wisma Atlet terjangkiti Covid-19 varian baru, yaitu Omicron.

"Lockdown Wisma Atlet itu tidak relevan. Tidak ada hal penting untuk melakukan lockdown di Wisma Atlet," kata Masdalina dalam diskusi daring bertajuk 'Heboh Omicron', Sabtu (18/12).

Menurut alumnus Universitas Indonesia (UI) itu, pasien yang terkonfirmasi Omicron sudah diisolasi demi mencegah penularan, sehingga lockdown RSD Wisma Atlet tidak penting dilakukan.

Selain itu, kata dia, RSD Wisma Atlet masih dibutuhkan demi merawat pasien terjangkiti Covid-19.

"Wisma Atlet dibutuhkan untuk pasien-pasien yang masuk jadi apa relevansinya untuk melajukan upaya lockdown pada Wisma Atlet," kata Masdalina.

Dia juga meminta semua elemen bangsa tak perlu heboh dengan temuan varian Omicron di Indonesia.

"Biasa saja, justru kita bersyukur mampu mendeteksi begitu," ujar dia.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengkritisi kebijakan lockdown Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News