Erdogan Berulah, Lira Turki Menyentuh Titik Terendah Sepanjang Masa

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Presiden Tayyip Erdogan terkait pengusiran Dubes AS dan sembilan negara Barat lain berdampak pada anjloknya Lira Turki.
Mata uang Turki itu anjlok 1,6 persen terhadap USD.
Pelemahan Lira Turki terhadap USD mencapai rekor terendah awal perdagangan Asia, Senin pagi (25/10).
Mata uang Lira telah mencapai rekor terendah pekan lalu setelah bank sentral Turki (CBRT) memangkas kebijakan suku bunganya sebesar 200 basis poin, meskipun inflasi meningkat.
Langkah mengejutkan itu pun banyak diejek sebagai hal sembrono oleh para ekonom dan anggota parlemen oposisi.
Lira mencapai titik terendah sepanjang masa di 9,75 pada Minggu (24/10) pukul 18.40 GMT, melemah dari penutupan Jumat (22/10) di 9,5950.
Dua bankir mengaitkan pelemahan awal dengan komentar Erdogan pada hari Sabtu. Lira Turki bahkan telah turun hampir 24 persen sepanjang tahun ini.
“Saya khawatir, untuk pasar keuangan Turki pada Senin. Lira pasti akan berada di bawah tekanan jual yang ekstrem,” kata pengamat pasar veteran negara berkembang Tim Ash di BlueBay.
Pernyataan Presiden Tayyip Erdogan terkait pengusiran Dubes AS dan sembilan negara Barat lain berdampak pada anjloknya Lira Turki.
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi