Eriko Menduga Ada Maksud Lain Amien Rais soal Bagi Kursi 55 : 45

Eriko Menduga Ada Maksud Lain Amien Rais soal Bagi Kursi 55 : 45
Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga menjadi pembicara pada diskusi bertema Jokowi Pilres dan Kita, Jakarta, Sabtu (3/3). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bahwa salah satu syarat rekonsiliasi dengan membagi kursi dengan porsi 55 : 45 wajar-wajar saja.

Hanya saja, kata Eriko, semua terpulang lagi kepada keputusan Presiden Joko Widodo dan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Yang disampaikan beliau itu wajar-wajar saja, boleh-boleh saja, tetapi itu ya (tergantung) Bapak Jokowi, dan itu saya kembalikan ke teman-teman apakah hal itu wajar saja," ungkap Eriko di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/7).

Eriko justru melihat ada tanda-tanda atau maksud lain dari pernyataan Amien Rais. Dia menduga mungkin Amien tidak menginginkan bergabung dengan pemerintahan, meskipun sistem tata kenegaraan Indonesia tidak mengenal istilah oposisi.

BACA JUGA: Masa Jabatan Presiden Ditambah menjadi 8 Tahun, Mungkinkah?

"Mungkin ini pesan juga ke internal beliau, artinya PAN tidak usah bergabung dengan koalisi atau bersama pemerintahan," katanya.

Eriko tidak ingin mendahului keputusan Jokowi dan partai koalisi terkait pernyataan Amien tersebut. Hanya saja, Eriko menyatakan bahwa kemungkinan usulan itu diterima sangat kecil.

"Kemungkinan seperti itu walaupun tidak bisa dikatakan tidak mungkin tetapi sangat kecil kemungkinan seperti itu," jelas dia.

Eriko Sotarduga menyebut ada maksud lain Amien Rais melemparkan ide membagi kursi dengan porsi 55 : 45.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News