Eropa Bersedia Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca, Asal Dua Hal Ini Terpenuhi

Eropa Bersedia Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca, Asal Dua Hal Ini Terpenuhi
Beberapa negara di Eropa menghentikan sementara vaksinasi menggunakan AstraZeneca karena adanya kasus penggumpalan darah.

Selama beberapa hari terakhir, EMA berada di bawah tekanan untuk menjelaskan keamanan vaksin, setelah sejumlah laporan pembekuan darah, pendarahan, dan trombosit rendah pada orang yang telah divaksinasi.

Penggumpalan darah dilaporkan terjadi pada sedikitnya 37 orang, dengan empat kematian dari sekitar 45 juta orang telah menerima paling tidak satu dosis vaksin AstraZeneca di Wilayah Perekonomian Eropa (EEA).

Kajian yang dilakukan EMA melibatkan lima juta orang, termasuk di antaranya 30 kasus pembekuan darah tidak biasa di EEA, dari 30 negara Eropa.

Vaksinasi ini akan kembali dilangsungkan beberapa hari ke depan.

Italia dan Perancis akan kembali melanjutkan vaksinasi

Hari Kamis lalu (18/03), Italia menjadi negara pertama yang mengumumkan akan melanjutkan vaksinasi AstraZeneca, disusul Perancis dan Jerman.

Dalam jumpa pers, Perdana Menteri Perancis Jean Castex mengatakan negara tersebut akan memulai inokulasi lagi setelah EMA mengatakan vaksin itu aman.

"Saya percaya bahwa tingkat kepercayaan publik akan vaksin akan kembali lagi," kata Jean, yang akan divaksinasi hari Jumat (19/03) ini.

Eropa Bersedia Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca, Asal Dua Hal Ini Terpenuhi
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan vaksin AstraZeneca yang digunakan di Inggris aman.

Reuters: Paul Ellis

Badan Obat-obatan Eropa mengatakan vaksin AstraZeneca aman secara ilmiah, tetapi negara-negara benua biru belum bersedia melanjutkan vaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News