Eskalasi Ketahanan Nasional dengan Angkatan Siber Adalah Keniscayaan

Sebaliknya, ada juga serangan siber yang menyasar sejumlah fasilitas milik negara di Rusia.
Bahwa ancaman siber itu nyata semua orang sudah tahu.
Serangan oleh penjahat siber bisa menimbulkan gangguan dan kerusakan skala terkecil hingga berskala besar.
Persoalannya kemudian adalah seberapa cepat otoritas negara mau menanggapi ancaman itu?
Pengalaman Rusia dan Ukraina menerima serangan siber berskala masif bisa saja dianggap wajar karena kedua negara sedang terlibat perang.
Namun, sudah menjadi pengalaman bersama bahwa serangan siber bisa terjadi kapan saja, setiap hari, tanpa harus menunggu terjadinya konflik atau perang.
Serangan siber terhadap sistem perbankan Indonesia, utamanya kantor Bank Indonesia di Bengkulu, misalnya, terjadi ketika negara dalam keadaan baik-baik saja dengan stabilitas nasional yang terjaga.
Namun, pengalaman akan serangan siber terhadap kantor Bank Indonesia di Bengkulu memberi pelajaran kepada semua elemen masyarakat bahwa penjahat siber tak segan-segan membidik infrastruktur kritis -- yakni infrastruktur vital bagi layanan publik yang jika tidak berfungsi, karena alasan rusak, akan menimbulkan kelumpuhan, kekacauan dan kerusakan berskala besar, termasuk bisa melumpuhkan aktivitas perekonomian.
Matra atau angkatan siber menjadi unsur penting bagi aspek pertahanan negara di era modern sekarang ini
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Lemhannas RI Gelar Studi Strategis di Jawa Barat untuk Perkuat Ketahanan Nasional
- Trafik Broadband Meroket Selama Libur Lebaran 2025, Telkomsel Beber Penyebabnya
- Berca Hardayaperkasa Dukung MyRepublic Capai 1 Juta Pelanggan
- Makin Canggih, Netmonk Internet Quality Kini Jadi Solusi Cerdas Monitoring Jaringan
- Mengenal World ID, Verifikator Identitas Online yang Aman & Pribadi