Etnik Tionghoa Sepenuhnya Bagian dari Indonesia, Ketua FSI Beber Sejarahnya

Etnik Tionghoa Sepenuhnya Bagian dari Indonesia, Ketua FSI Beber Sejarahnya
Ketua FSI Johanes Herlijanto, menyatakan bahwa masyarakat etnik Tionghoa, sepenuhnya bagian dari bangsa Indonesia. Foto: dok. Pribadi

Selain itu, pada awal abad ke-19, Bupati Madiun Raden rangga Prawiradirja menyatakan sebagai pelindung bagi orang-orang Jawa dan Tionghoa, yang diperlakukan tak adil oleh pemerintahan Eropa.

"Menurut sejarahwan Peter Carey, saat Bupati Madiun, akhirnya tertangkap oleh Belanda, di antara pengikut yang masih setia padanya, terdapat 12 orang Tionghoa,” tutur dosen program magister ilmu komunikasi Universitas Pelita Harapan.

Hubungan Tionghoa dan masyarakat lokal di nusantara tak melulu terkait aliansi dalam perang. Sejak sebelum Indonesia berdiri, Tionghoa turut terlibat dalam membangun kebudayaan yang hingga kini masih dikenal masyarakat. Lenong misalnya, tumbuh dalam interaksi antara Tionghoa dan masyarakat Betawi.

Selain aliansi dalam perang dan kontribusi bagi dunia seni, Johanes menjelaskan bahwa orang Tionghoa juga turut berperan dalam pembangunan kebangsaan Indonesia. Pada 1930-an, berdiri sebuah partai bernama Partai Tionghoa Indonesia (PTI), yang menaruh simpati dan mendukung gerakan nasionalisme Indonesia.

Di antara para pendirinya, Liem Koen Hian dan Kwee Thiam Tjing, menulis sebuah karya kenamaan berjudul Indonesia Dalem Api dan Bara. Di kemudian hari, Liem Koen Hian, menjadi salah satu dari empat tokoh Tionghoa yang turut terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Johanes pun berharap agar masyarakat Indonesia merespons keberadaan saudara sebangsa etnik Tionghoa ini dengan penerimaan yang utuh, dan tidak lagi mempermasalahkan kalaupun benar mereka memiliki proporsi penguasaan ekonomi yang cukup besar.

Meski demikian, tetap waspada pada hal apa pun yang berpotensi merusak hubungan antara Tionghoa dan Indonesia. Termasuk perubahan kebijakan Tiongkok, yang akhir-akhir ini seolah ingin menegaskan kembali hubungan antara etnik Tionghoa dan Tiongkok.

"Respons penolakan yang tegas, yang telah diperlihatkan oleh beberapa tokoh Tionghoa dan kelompok muda Tionghoa, perlu mendapatkan apresiasi," tuturnya. (jlo/jpnn)

Ketua FSI Johanes Herlijanto, menyatakan bahwa masyarakat etnik Tionghoa, sepenuhnya bagian dari bangsa Indonesia.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News