Humaniora Minggu, 21 April 2024 – 17:45 WIB
Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek
Masyarakat Tionghoa tidak melulu berbisnis, tetapi juga berpartisipasi dalam beragam aspek.
FSI mengatakan kemajuan teknologi digital RRC menghadirkan peluang sekaligus kewaspadaan.
Masyarakat Tionghoa tidak melulu berbisnis, tetapi juga berpartisipasi dalam beragam aspek.
Masyarakat Tionghoa diimbau untuk kedepankan budaya mereka berwajah Indonesia, seperti wayang potehi.
perlambatan ekonomi China perlu ditanggapi secara hati-hati oleh negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
FSI mengimbau negara-negara anggota ASEAN untuk bersatu dan tegas dalam menghadapi provokasi China di LCS.
Forum Sinologi Indonesia mengapresiasi respons cepat pemerintah menutup TikTok Shop.
Pengamat hukum internasional UI, Profesor Hikmahanto Juwana menilai klaim kewilayahan Republik Rakyat China (RRC) jangan dianggap sekedar peta.
Code of Conduct (COC ) Laut China Selatan (LCS) harus bisa mengekang perilaku agresif Tiongkok. Bila tidak, sebaiknya…
Guru besar UIN mengatakan santri yang belajar di luar negeri harus berideologi Pancasila yang kuat.
Guru besar sekaligus sinolog UI mengatakan bahwa era kebangkitan China, perlu dikaji secara kritis. Simak penjelasannya
Ketua FSI Johanes Herlijanto, menyatakan bahwa masyarakat etnik Tionghoa, sepenuhnya bagian dari bangsa Indonesia.
Johanes Herlijanto menilai Tionghoa muslim mampu berdaptasi dan selalu berubah mengikuti tempat mereka tinggal.
Indonesia diimbau agar kritis menyikapi kuasa lunak Tiongkok, khususnya dengan aturan pergaulan antarbangsa.
FSI mengatakan bahwa gagasan Global Security Inisiative (GSI) dari China perlu disikapi dan diwaspadai secara hati-hati.
Johanes Herlijanto menilai bahwa politikus etnis Tionghoa, akan tetap memiliki optimisme dan semangat untuk berkontribusi dalam politik di…
Pengalaman Filipina menghadapi gray zone China dinilai harus dijadikan pelajaran bagi Indonesia agar selalu waspada.
Mespons pendekatan Tiongkok, FSI dan Roemah Bhineka mengimbau etnis Tionghoa terus menjalani panggilan untuk membangun Indonesia.
FSI memprediksi gerakan pro demokrasi di China, masih akan terus berlanjut. Gerakan protes terhadap PKC juga terus dilakukan.
FSI mengapresiasi respons cepat TNI AL mengirimkan armadanya untuk berjaga di Natuna.
FSI meminta pemerintah Indonesia untuk waspada terhadap China yang sedang mempercepat proses modernisasi militer.