EURO 2020 Bukan Sekadar Sepak Bola Buat Ukraina, Inggris Harus Hati-Hati

EURO 2020 Bukan Sekadar Sepak Bola Buat Ukraina, Inggris Harus Hati-Hati
Pelatih Ukraina Andriy Shevchenko. Foto: Twitter@EURO2020

Seolah sudah meraih trofi Euro, semua orang bersukacita merayakan kemenangan itu, mulai dari Presiden Volodymyr Zelenskyy, sampai pujangga Andrei Kurkov yang terkenal itu.

Sehari setelah kemenangan itu, para menteri dalam rapat kabinet pemerintah Ukraina kompak mengenakan jersei Ukraina yang diprotes Rusia itu.

Banyak warga Ukraina yang sebenarnya tidak terlalu memedulikan olahraga ini, apalagi keindahan permainan sepak bola.

Namun, malam itu mereka serempak tumpah ruah ke ruang publik dan ruang siber sampai tengah malam guna merayakan sukses timnas mereka sampai ke perempat final Euro 2020. Bagi mereka, sukses Euro 2020 itu bukan lagi soal sepak bola semata.

Mereka menggunakan Euro 2020 untuk mengekspresikan nasionalisme mereka setelah apa yang dilakukan tetangganya Rusia terhadap mereka.

Pertama menganeksasi Krimea pada 2014, kemudian memprovokasi perang pemisahan diri wilayah Donbas di Ukraina timur.

Perselisihan Rusia dengan Ukraina sendiri sudah terjadi sejak berabad-abad lampau. Ukraina menjadi pihak yang merasa paling dimarjinalisasi oleh Rusia, baik sebelum era Uni Soviet maupun setelah era itu.

Dan timnas Ukraina membuat aspirasi nasionalisme itu semakin keras, apalagi setelah terjadi transformasi besar pada timnas Ukraina sejak seorang legenda memoles tim Ukraina menjadi kekuatan baru sepakbola Eropa yang menjanjikan.

Sehari setelah kemenangan itu, para menteri Ukraina beraksi dalam rapat kabinet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News