EURO 2020 Bukan Sekadar Sepak Bola Buat Ukraina, Inggris Harus Hati-Hati

EURO 2020 Bukan Sekadar Sepak Bola Buat Ukraina, Inggris Harus Hati-Hati
Pelatih Ukraina Andriy Shevchenko. Foto: Twitter@EURO2020

Dan legenda itu adalah Andriy Shevchenko, peraih Ballon d'Or 2004.

Bersama Oleg Blokhin dan Igor Belanov, nama Shevchenko sangat dekat akrab di telinga penggemar sepak bola di mana pun, termasuk di Indonesia, apalagi penggemar AC Milan dan Chelsea, karena sang legenda pernah bermain dan mempersembahkan sejumlah gelar kepada dua klub raksasa Eropa itu.

Sekitar 15 tahun lalu, Piala Dunia 2006, Shevchenko pula yang memimpin Ukraina sampai perempat final yang merupakan pencapaian paling tinggi negeri itu dalam turnamen besar sepak bola sejauh ini.

Mereka kalah dari Italia, negara yang nanti menjadi tempat mereka menjalani perempat final Euro 2020 melawan Inggris.

Shevchenko adalah orang yang sama yang memimpin Ukraina ke perempat final Euro 2020. Bedanya, sekarang dia memimpin dalam status pelatih, yang sudah dia emban sejak Juli 2016.

Walaupun gagal membawa Ukraina ke Piala Dunia 2018 di Rusia yang bisa menjadi ajang lebih kuat lagi dalam mempromosikan nasionalisme Ukraina, Shevchenko dianggap sebagai tokoh yang mereformasi sepak bola Ukraina, walaupun awalnya menolak melatih negaranya.

Salah satu faktor dia dipilih melatih Ukraina adalah kepemimpinannya.

"Suatu saat saat kami menghadapi Georgia pada kualifikasi Piala Dunia 2006. Sebelum laga itu, manajer Oleg Blokhin mengumumkan sebelas pemain pertama dan memberi instruksi kepada kami. Lalu, setelah pertemuan itu, Shevchenko memberikan instruksinya sendiri. Kami menang 2-0. Sheva dan saya masing-masing mencetak satu gol," kenang Oleksiy Byelik, mantan rekan satu tim Shevchenko saat masih pemain.

Sehari setelah kemenangan itu, para menteri Ukraina beraksi dalam rapat kabinet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News