Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian untuk Menggenjot Produksi

Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian untuk Menggenjot Produksi
Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatan kapasitas SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Untuk mendukung semua itu, BPPSDMP melaksanakan Pertemuan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian melalui Dana Dekonsentrasi (APBN Dan SIMURP), Bimtek Penyuluh Pertanian Swadaya di Lokasi IPDMIP Wilayah Timur dan Rakor Food Estate Wilayah Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur selama tiga hari (7-9 April 2022) di Bali.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan SDM menjadi fokus utama Kementan.

Tantangan cuaca merupakan yang harus dihadapi saat ini.

“Saat ini kita masih dalam pemulihan pandemi Covid-19, maka negara-negara G20 sepakat mengusung mandat zero hunger di tengah-tengah dampak perubahan iklim,” ujar Mentan Syahrul.

“Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat. Menghadapi suatu tantangan yang ada dan kondisi yang unpredictable seperti climate change dan tentu dampak pandemi Covid-19, climate change seperti ini baru kita hadapi, oleh karena itu ini luar biasa, kondisi ini tidak bisa dispekulasi,” ujar Syahrul.

Secara virtual Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi Jumat (8/4) menyampaikan bahwa dampak Covid-19 sudah meluluhlantakan seluruh sendi-sendi perekonomian.

Bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Bahkan, FAO juga sudah mengingatkan akan terjadi dampak yang luar biasa dari pandemi Covid-19 ini.

Mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, BPPSDMP terus berupaya meningkatan kapasitas SDM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News