Exim China Danai Jembatan Selat Malaka
10 Tahun Pembangunan, Investasi USD12,75 miliar
Senin, 20 Desember 2010 – 14:07 WIB
"Yang kami tunggu sekarang ini hanya kesepakatan antara kedua negara saja. Kalau Indonesia-Malaysia sudah setuju, maka pembangunan jembatan ini bisa dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun. Empat tahun untuk disain dan sisanya untuk pembangunan,’’ kata Lim Sue Beng.
Jembatan ini, katanya, masuk dalam Asean Conectivity dan karena itu didukukung oleh Asean+1 (Cina) melalui pendanaannya. Nantinya, bila sudah terbangun maka jembatan ini akan murni menjadi milik swasta dan akan dibuka untuk umum bagi yang akan bepergiaan antar negara. Mekanisme yang dipakai adalah sistem tol.
"Yang mau lewat, dia akan membayar. Kami perkirakan Break Effent Poin (pengembalian modal) membutuhkan waktu 40 tahun dan konsesi (hak pengelola) 80 tahun. Bila waktu konsesi sudah habis, nantinya jembatan ini bisa dimiliki bersama oleh Indonesia-Malaysia,’’ kata Lim Sue Beng.
Datuk Seri Mohd Ali Bin Mohd Rustam, Ketua Menteri Melaka (Gubernur Provinsi Melaka-red) yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa rencana pembangunan jembatan Selat Melaka merupakan bagian dari rencana Asian Connectivity. Rencana ini bahkan sudah disampaikan kepada Pemerintah Malaysia dan sudah pula mendapatkan persetujuan. Namun hingga saat ini, pihak Malaka baru menyampaikan kepada Gubernur Riau dan belum sampai ke Jakarta.
MALAKA - Malaysia terbukti agresif dalam hal pembangunan Jembatan Selat Malaka (JSM). Saat Indonesia masih memprioritaskan pembangunan Jembatan Selat
BERITA TERKAIT
- Pertamina-Eni Berkolaborasi, Perkuat Ketahanan Energi Nasional
- UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace
- Sambut Hari Kartini & Bumi, Tokopedia Bagi Kisah Inspiratif, Simak
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen
- Smart Finance Maksimalkan Kolaborasi dengan CBI