Facebook Blokir Konten Berita, PM Australia: Kami tidak Akan Terintimidasi
jpnn.com, AUSTRALIA - Langkah Facebook memblokir konten berita di Australia memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Keputusan Facebook -- yang datang tanpa peringatan -- itu sebagai bentuk protes mereka atas aturan yang mengharuskan membayar ke perusahaan media jika pengin menampilkan di paltform.
"Mereka mungkin mengubah dunia, tetapi itu tidak berarti mereka bisa menjalankannya,” sebut sang Perdana Menteri, lansir New York Times.
"Kami tidak akan terintimidasi oleh aksi sombong raksasa teknologi itu, terutama untuk menekan parlemen saat voting aturan News Media Bargaining Code."
RUU News Media Bargaining Code, lanjut Morrison, kemungkinan besar akan disetujui oleh parlemen Australia.
Google sempat mengancam akan meninggalkan Australia tetapi belakangan menjalani kesepakatan.
Adapun Facebook sejauh ini masih tak menerima sehingga melancarkan aksi protes tersebut.
Langkah Facebook yang dinilai menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat untuk mendapatkan akses berita tepercaya, pun menuai banyak kririk.
Langkah Facebook memblokir konten berita di Australia memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
- TikTok Shop Masih Langgar Aturan, Menteri Teten: Perlu Ada Sanksi Tegas
- Facebook Ganjar Mendadak Diserang Akun dengan Nama Aneh
- Catatan tentang Peran Kakek Anies Baswedan Melobi Negara Lain Mengakui Kemerdekaan RI
- Meta AI Punya Fitur Baru Watermarking, Ini Fungsinya
- Meta Merilis Fitur Baru Berbasis AI Untuk Mengedit Video
- Meta Merilis Paket Berlangganan Untuk Facebook dan Instagram