Facebook Mulai Hapus Informasi Menyesatkan Soal COVID-19 yang Diunggah Pengguna
"Australia akan bisa menggantungkandiri dari pasokan dari Eropa," katanya, hari Selasas ini (8/02).
"Pengiriman ke Australia akan tiba tepat waktu."
"Rekan sejawat saya di Brussels telah memberikan jaminan kepada Australia bahwa mereka akan bekerja sama bagi proses otorisasi yang mulus."
Sebelumnya PM Morrison dan Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan program vaksinasi di Australia akan tergantung apakah vaksin Pfizer dan AstraZeneca akan tiba tepat waktu.
"Kita akan menentukan tanggal dimulainya vaksinasi, setelah kita mendapatkan informasi pengiriman dari Pfizer dan kami sudah berhubungan dengan Pfizer Australia kemarin dan semuanya masih sesuai rencana," kata Menkes Greg Hunt hari Senin kemarin.
Selain vaksin Pfizer, Pemerintah Australia juga sudah membeli 54 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang sekarang sedang dikaji apakah bisa digunakan di Australia oleh lembaga bernama Therapeutic Goods Administration (TGA).
Program vaksinasi di Australia rencananya akan dimulai akhir Februari.
Petugas kesehatan, mereka yang bertugas menjaga karantina, dan pekerja di rumah perawatan lansia akan menjadi yang pertama divaksin.
Jaringan media sosial Facebook mengatakan akan mulai menghapus berbagai informasi kesehatan yang menyesatkan, tidak saja soal vaksin COVID-19, tapi juga vaksin pada umumnya
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Pendaftaran CPNS 2024: Pernyataan Terbaru Menteri Anas, Singgung soal Hoaks
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara