Facebook tak Rugi Beli WhatsApp USD 16 Miliar

jpnn.com - MENLO PARK - Facebook membayar USD 16 miliar atau Rp 192 triliun untuk membeli WhatsApp. Harga ini sama dengan 16 kali lipatnya saat Facebook mengambil alih Instagram pada April 2012, yang "hanya" dihargai USD 1 miliar.

Pertanyaan sekarang, apa benar prospek bisnis messenger multi platform yang selama ini digarap WhatsApp sangat besar hingga layak dihargai semahal itu?

Menurut laman Technology Review yang dikutip Kamis (20/2), jika melihat tren pergeseran penggunaan SMS yang makin menurun harga tersebut sangat pantas.

Alasannya, dengan teknologi multi-platform yang dimiliki WhatsApp, tak ada lagi pembatas bagi perangkat mobile manapun untuk tak bisa saling mengirim pesan.

Apapun merek maupun sistem operasinya (Android, iOS, BlackBerry atau Windows Phone), selama di handset terinstall WhatsApp Anda tetap bisa saling berkomunikasi. Besarnya potensi WhatsApp dibenarkan Informa, biro riset pasar telekomunikasi, yang menyebut pengiriman pesan perusahaan berbasis di Mountain View selama tahun 2013 mencapai 19,5 miliar.

Angka ini hampir menyamai jumlah pengiriman pesan yang dikirim via SMS secara global. Sangat mungkin di tahun ini pesan yang dikirim lewat WhatsApp melebihi SMS sebab pertumbuhannya sampai sekarang masih tinggi mencapai satu juta pengguna baru tiap hari.

Pertumbuhan pengguna WhatsApp yang fenomenal tersebut jelas tak mau dibiarkan oleh Facebook. Mark Zuckerberg serta petinggi Facebook lain jelas tahu, semakin banyak orang bermigrasi ke pesan gratis dan global seperti WhatsApp, maka makin terbuka lebar potensi bisnis yang muncul.

Secara otomatis brand WhatsApp pun makin dikenal, seperti halnya Instagram di layanan berbagi foto. Jika dirinci sebenarnya pembelian WhatsApp lebih dari USD 16 miliar sebab tak hanya USD 4 miliar tunai dan USD 12 miliar berbentuk saham Facebook. Namun ada juga jatah tambahan senilai USD 3 miliar bagi pegawai Facebook dalam bentuk saham terbatas.