Fadli Zon Sebut Bencana Asap Ironi di Tengah Wacana Pindah Ibu Kota

Fadli Zon Sebut Bencana Asap Ironi di Tengah Wacana Pindah Ibu Kota
Fadli Zon. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurut Fadli, kembali mencuatnya bencana asap akibat karhutla jelas merugikan masyarakat.

“Hal ini juga memancing munculnya protes dari negara tetangga,” kata Fadli, Selasa (17/9).

Fadli menyatakan bahwa kejadian ini terus-menerus berulang, terutama saat menghadapi kemarau. Padahal, sejak jauh hari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa tahun ini Indonesia kembali bertemu kemarau panjang seperti empat tahun lalu. Hanya saja, kata Fadli, seperti biasanya antisipasi pemerintah tidak kelihatan.

Ironis, lanjut Fadli, bencana asap ini terjadi di tengah wacana pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

“Apa jadinya nanti jika bandara harus ditutup dan kantor-kantor pemerintah harus diliburkan bila terjadi bencana asap di "ibu kota” baru?,” ujarnya.

Ia menambahkan pertanyaan berikutnya adalah bagaimana publik mempercayai pemerintah sanggup memindahkan ibu kota kalau mengatasi bencana asap saja tidak mampu.

"Itu adalah pertanyaan-pertanyaan standar dan sederhana yang hinggap di kepala kita saat membaca kembali meluas dan meningkatnya bencana asap yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera tahun ini,” paparnya.

Bencana asap yang terjadi tahun ini memang sangat bertolak belakang dengan klaim yang pernah diutarakan Presiden Joko Widodo saat acara debat calon presiden 17 Februari 2019 silam. Pada waktu itu sebagai petahana Presiden Jokowi mengklaim tidak ada lagi karhutla dalam kurun tiga tahun terakhir masa pemerintahannya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News