Fahri Hamzah: Bom Kapal Itu Bolehlah tapi…

Fahri Hamzah: Bom Kapal Itu Bolehlah tapi…
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (tengah) memimpin delegasi DPR RI saat menghadiri The Meeting of the Speakers of the European Countries’ Parliament (MSEAP), 26-28 Juni 2017 di Seoul, Korea Selatan. Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengingatkan Kemenko Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar jangan hanya terjebak pada isu tradisional mengenai penangkapan nelayan dan kapal ikan.

“Ya...bom kapal itu bolehlah sebagai suatu kesibukan tetapi masa depan laut kita adalah industri supaya jangan nelayan kita menjadi orang yang paling miskin di antara masyarakat yang ada,” kata Fahri Hamzah dalam video berdurasi 1 menit dan 30 detik yang diunggah melalui akun media sosial Twitter, Selasa (27/6).

Video tersebut merupakan hasil wawancara di sela-sela menghadiri The Meeting of the Speakers of the European Countries’ Parliament (MSEAP), 26-28 Juni 2017 di Seoul, Korea Selatan.

Fahri berharap nelayan Indonesia menjadi masyarakat yang paling sejahtera. Karena Indonesia sebagai negara kepulauan maka daerah pesisir menjadi wilayah yang paling sejahtera.

“Dan jika wilayah pesisir itu sejahtera maka dia akan menjadi benteng yang tidak mudah disusupi oleh faktor-faktor ilegal,” katanya.

Dalam kesempatan itu, politikus PKS itu meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpin Susi Pudjiastuti harus agresif dalam mendorong pengembangan industri berbasis laut. Sebab pengembangan industri berbasis laut akan menjadi masa depan suplai Indonesia ke negara-negara ASEAN.

“Yang lebih penting adalah pada isu pengembangan industri berbasis laut seperti pengalengan ikan dan makanan harus ditumbuhkan dari sekarang,” katanya.

Karena itu, Fahri meminta pemerintah harus agresif dalam industrialisasi laut termasuk agresif mengundang investasi.(fri/jpnn)


Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengingatkan Kemenko Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar jangan hanya terjebak pada isu


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News