Fahri Hamzah Dipecat, Mereka Berduka

Fahri Hamzah Dipecat, Mereka Berduka
Seorang mahasiswa memasukan lambang hati dalam sebuah kotak, sebagai simbol dukungan terhadap Fahri Hamzah yang dipecat PKS. Foto: Ivan/Lombok Post/JPG

jpnn.com - MATARAM - Fahri Hamzah sempat ’’curhat’’ soal dunia politik saat berbicara di hadapan para mahasiswa dalam Dialog Nasional Kemaritiman di Universitas Mataram, NTB, kemarin. 

Meskipun tidak secara eksplisit menyampaikan persoalan yang sedang melandanya, Fahri tetap tidak bisa menutupi kekecewaan terhadap keputusan PKS.

’’Kelemahan politisi itu ya terlalu bijak,’’ ungkap mantan ketua umum pertama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tersebut. 

Fahri pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada 1990. Namun, dia tidak sampai merampungkannya. Pada 1992, Fahri memilih hijrah ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Fahri menegaskan, sebagai deklarator PKS, dirinya tidak membenci partainya. Karena itu, dia enggan menyikapi tawaran sejumlah partai politik yang menghendakinya bergabung.

’’Sudah saya bilang, saya ini deklarator partai dan saya ingin menuntut hak-hak prinsip serta kebenaran. Saya ingin meluruskan kalau ada pengurus yang justru menyimpang,’’ tegasnya.

Di sela acara, sejumlah aktivis KAMMI yang dipimpin M. Roby Satriawan mengadakan aksi dukungan untuk Fahri Hamzah. Mereka menggelar kain putih, menyebarkan selebaran bertulisan #saveFahriHamzah, dan mengedarkan kotak kardus bertulisan Surat Cinta buat Fahri. 

Rektor Universitas Mataram Prof Sunarpi sampai ikut membubuhkan tanda tangan di atas lembar kain putih sebagai bentuk dukungan terhadap Fahri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News