Fahri Hamzah: Ini seperti Lingkaran Setan, Harus Dihentikan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 Fahri Hamzah menilai rakyat mengalami krisis kepercayaan yang sangat besar terhadap parlemen dan partai politik.
Hal itu, kata Fahri, imbas pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang dinilai kontroversial.
"Ini adalah krisis besar partai politik, krisis besar dalam lembaga perwakilan. Kita tidak mengetahui mazhab atau falsafah di belakang Omnibus Law ini, tiba-tiba menjadi rencana dalam program legislasi nasional, dan tiba-tiba kita tahu sudah disahkan jadi undang-undang," kata Fahri Hamzah dalam keterangan tertulis, Minggu (11/10).
FahriHamzah mengaku tidak mau terjebak dalam menyikapi pihak yang pro atau konta terhadap UU Cipta Kerja.
Sebab, kata dia, partai di DPR penolak atau pendukung UU tersebut, dikendalikan ketua umum partai politik (parpol) yang mengambil untung dari peristiwa ini.
"Baik yang mengklaim dirinya bersama rakyat maupun tidak bersama rakyat, itu semua orang-orangnya dikendalikan oleh partai politik, tidak dikendalikan oleh aspirasi rakyat. Partai politik yang sedang mengambil untung dari peristiwa ini," kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini.
Fahri Hamzah pun menyebut, ketika terdapat anggota DPR yang mendukung atau menolak UU Cipta Kerja, semua dikendalikan pimpinan partainya.
Suara mendukung atau menolak itu, kata Fahri, bukan barasal dari rakyat,
Fahri Hamzah menyampaikan pendapat soal polemik UU Cipta Kerja dan terang-terangan menyebut pihak yang mendapatkan keuntungan.
- Anggota Panja DPR Dukung Usulan Forkopi, Ini Isinya
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Dasco Dinilai Tunjukkan Gaya Kepemimpinan DPR yang Aspiratif
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi