Fahri Hamzah Merasa Kasihan pada Jokowi

Fahri Hamzah Merasa Kasihan pada Jokowi
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Istana Kepresidenan, Kamis (1/3) lalu tidak menjadi masalah.

Hanya saja, Fahri mengkritik agenda pertemuan di Istana Kepresidenan itu membahas strategi pemenangan Pemilu 2019.

“Cuma ngomong “kami membicarakan strategi pemenangan di Pemilu”, kan ngawatur itu, iya kan? Ngapain ngomong strategi pemenangan di Istana?” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3).

Menurut Fahri, tidak boleh ada politikus tiba-tiba datang ke Istana Kepresidenan membicarakan strategis pemenangan dengan Jokowi selalu presiden yang notabene kepala negara dan kepala pemerintahan.

Lagi pula, ujar Fahri, terlalu dini membahas pemenangan Pemilu. Apalagi, PSI merupakan partai baru yang tidak bisa mengusung calon presiden (capres) pada Pilpres 2019 nanti.

“Memang dia siapa? Dia belum punya tiket juga, belum punya apa-apa juga ngomong pemenangan,” kritik Fahri.

Seperti diketahui, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) berencana melaporkan pertemuan itu ke Ombudsman. Dalam hal ini, Fahri tidak mau ikut campur. “Terserah saja, biar presidennya hati-hati,” ujarnya.

Fahri mengaku kasihan dengan Presiden Jokowi yang dianggapnya seperti tidak punya penasihat tata negara. “Kayaknya ngawur gitu kiri kanannya itu,” katanya.

Fahri Hamzah menilai pertemuan Jokowi dengan Ketum PSI Grace Natalie di Istana disebabkan presiden tak punya penasihat hukum tata negara yang andal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News