Faisal Basri Bongkar Fakta soal Utang Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menjelaskan persoalan utang yang saat ini melilit Indonesia di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Menurut dia, peningkatan utang luar negeri (ULN) Indonesia tidak terlalu menjadi masalah karena bentuknya mayoritas mendekati hibah.
Dia membeberkan dana tersebut mengalir dari kerja sama bilateral, seperti dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
"ULN ke depannya masih akan naik dan saya tidak melihat ada yang krusial," ujar Faisal seperti dikutip dari Antara, Sabtu (17/7).
Anggota American Economist Association (AEA) itu menyebutkan tingkat bunga yang harus dibayarkan dari ULN juga tergolong lebih rendah.
Apalagi, kata dia, Indonesia kembali turun kelas ke kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah.
"Ini menjadi salah satu hikmah dari penurunan kelas tersebut," kata Faisal.
Di sisi lain, Anggota Society for International Development (SID) itu menilai mendapatkan pinjaman justru lebih baik ketimbang menerbitkan surat utang yang memiliki bunga lebih tinggi.
Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menjelaskan persoalan utang yang saat ini melilit Indonesia di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan.
- Surat Mutilan di Sleman Ditulis Miring, Ada Kata Jengkel, Cermati Kalimat Terakhir
- HMS Center Sebut Pertumbuhan Utang Indonesia Sudah Tidak Masuk Akal
- Ramalan Buruk dari Ekonom soal Nasib Perusahaan Startup, Wajib Waspada, Bos!
- Ini Lho Mbak ME Pelaku Penganiayaan di Tebing Tinggi
- Seleksi Calon Komisioner KPPU, Faisal Basri: Harus Punya Integritas Tinggi
- Puluhan Kontraktor di NTB Tuntut Pemrov Bayar Utang Rp 350 Miliar