Fakta Baru Pembunuhan Shinzo Abe, Kaitan Gereja Unifikasi Makin Jelas

Fakta Baru Pembunuhan Shinzo Abe, Kaitan Gereja Unifikasi Makin Jelas
Warga Jepang menaruh karangan bunga dan foto Shinzo Abe di depan Stasiun Yamato-Saidaiji, Nara, Sabtu (9/7). Kemarin siang, mantan perdana menteri itu ditembak saat sedang berkampanye di lokasi tersebut. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit beberapa jam kemudian. Foto: PHILIP FONG / AFP

"Donasi dari Jepang sangat berkontribusi kepada aktivitas Moon di seluruh dunia," ujar Kwak

Menurut laporan media, Kwak yang sudah berpisah dengan Gereja Unifikasi sekitar 2009 mengkritik kepemimpinan gereja saat ini.

"Saya merasa sangat bertanggung jawab (atas penyerangan Abe) ketika saya mendengar alasan si penembak berhubungan dengan dendam akibat donasi (kepada gereja)," katanya.

Penembak Abe, Tetsuya Yamagami, ditangkap setelah ia menembak sang perdana menteri Jepang yang saat itu sedang menyampaikan pidato di jalanan di Kota Nara, Jepang barat, pada 8 Juli.

Paman Yamagami mengatakan bahwa ibu Yamagami telah menyumbangkan uang sekitar 100 juta yen (Rp10,84 miliar) kepada gereja Unifikasi.

Gereja Unifikasi, yang didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Moon dan dikenal dengan kegiatan pernikahan massal, memiliki reputasi yang kontroversial di Jepang.

Kelompok agama tersebut mengeklaim memiliki sekitar 600 ribu pengikut.

Menurut para penyelidik, Yamagami (41 tahun) mengatakan bahwa dia pikir ia akan mati pada akhir Juli karena sudah kehabisan uang dan dia sudah pernah mencoba membunuh Abe sebelum penembakan itu.

Kelompok keagamaan Gereja Unifikasi jadi sorotan publik setelah mantan PM Jepang Shinzo Abe ditembak mati oleh Tetsuya Yamagami awal bulan ini

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News