Faktanya, Tenaga Honorer K2 Masih Dibutuhkan

Faktanya, Tenaga Honorer K2 Masih Dibutuhkan
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: Radar Madiun/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Aliansi Honorer Nasional (AHN) DKI Jakarta Rusman mengungkapkan, mayoritas pemerintah daerah masih membutuhkan tenaga honorer K2. Pasalnya, menurut Rusman, aparatur sipil negara (ASN) PNS yang direkrut pada 2018, belum bisa diandalkan.

"Selama ini tidak ada solusi penyelesaian tenaga honorer K2. Di sisi lain masyarakat sangat membutuhkan tenaga profesional yang siap pakai. Siapa lagi kalau bukan honorer K2. Daripada pemerintah mengangkat bocah-bocah yang baru lulus kuliah lebih baik mengangkat tenaga profesional yang terlatih dan siap melayani masyarakat seperti kami honorernya K2," tutur Rusman kepada JPNN.com, Selasa (24/9).

Dia menyebutkan, mau percaya atau tidak, realita di lapangan semua urusan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat dikerjakan honorer K2. Sayangnya, pemerintah pusat mengabaikan realita ini dan honorer K2 tidak dianggap sama sekali.

Itu sebabnya, bertahun-tahun tidak ada solusi untuk masa depan honorer K2. "Honorer K2 masih dipertahankan karena pemda masih butuh. Kalau tidak pasti kami sudah dibuang ke tong sampah," ucapnya.

Koordinator AHN Bengkulu Ridwan mengatakan, untuk memperjuangkan status PNS, honorer K2 butuh wadah perjuangan. Kalau jalan sendiri-sendiri akan sulit.

"Kalau berjuang sendiri-sendiri akan sulit mendapatkan hasil maksimal. Setiap honorer K2 harus berlindung di forum dan sama-sama bergerak. Mulai dari pendekatan ke masing-masing DPRD. Sekarang saya di daerah masih menyiapkan audience ke DPRD untuk meminta penambahan gaji honorer K2 seluruh intansi dari APBD yang akan diajukan kepala daerah," pungkasnya. (esy/jpnn)

 

Percaya atau tidak, realita di lapangan semua urusan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat dikerjakan honorer K2.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News