Faktor Kesuburan Pengaruhi Resiko Kanker Pada Anak

Faktor Kesuburan Pengaruhi Resiko Kanker Pada Anak
Faktor Kesuburan Pengaruhi Resiko Kanker Pada Anak

jpnn.com - Sebagian besar kanker yang diidap anak-anak dilaporkan berasal dari kelainan genetik, yang diperoleh sejak masih dalam kandungan. Studi baru menemukan, risiko kanker anak atau kanker dewasa lebih tinggi pada anak yang ibunya susah hamil.

Untuk studi ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Marie Hargreave dari Danish Cancer Society Research Centre, Copenhagen mengamati data lebih dari 2,8 juta anak yang lahir di Denmark pada tahun 1964 hingga tahun 2006, di mana 125.844 (4,4 persen) di antaranya lahir dari wanita yang mengalami gangguan kesuburan.

Peneliti juga menggunakan data dari National Patient Registry and Danish IVF Registry, untuk memperoleh data kasus terbaru. Tak ketinggalan data dari Danish Cancer Registry untuk mencari bukti diagnosis kanker pada 2,83 juta orang yang mereka amati.

Hasilnya, peneliti mengidentifikasi ada 7.148 kasus kanker anak (didiagnosis pada usia rata-rata 8,6 tahun) dan 5.128 kasus kanker dewasa awal.

Padahal menurut keterangan peneliti, 10 hingga 15 persen pasangan di negara-negara barat diketahui mengidap gangguan kesuburan, dan 3,5 juta anak terlahir berkat prosedur IVF alias bayi tabung dan terapi kesuburan lainnya. Menurut data tahun 2009, Denmark sendiri tercatat sebagai negara dengan jumlah anak hasil terapi kesuburan tertinggi di Eropa, yaitu satu dari 10 anak.

Anak-anak itu pun berisiko terserang kanker ketika masih kanak-kanak sebesar 18 persen, sedangkan risiko mereka terkena kanker saat memasuki usia dewasa awal sebesar 22 persen.

"Kami menemukan bahwa keturunan wanita dengan masalah kesuburan, berisiko terkena kanker lebih tinggi saat masih kanak-kanak dan dewasa, dibandingkan keturunan wanita yang kesuburannya tidak terganggu," kata para peneliti, seperti dilansir laman Telegraph, Kamis (12/9).

Padahal studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer ini juga menemukan, keturunan wanita dengan gangguan kesuburan berisiko tinggi terkena leukemia saat masih kanak-kanak sebesar 30 persen, dan risiko kanker kelenjar endokrin, ketika memasuki usia dewasa awal tercatat 2,7 lebih tinggi dibandingkan anak yang ibunya tidak mengidap masalah kesuburan.

Sebagian besar kanker yang diidap anak-anak dilaporkan berasal dari kelainan genetik, yang diperoleh sejak masih dalam kandungan. Studi baru menemukan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News