Fakultas Kedokteran Kekurangan Dosen Preklinik

Fakultas Kedokteran Kekurangan Dosen Preklinik
Mahasiswa kedokteran. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kemenristekdikti mengungkap fakta bahwa hampir seluruh fakultas kedokteran (FK) kekurangan dosen preklinik.

Kekurangan dosen praklinik diantaranya terjadi di FK Univeristas Indonesia (UI). ’’Kita kekurangan dosen khususnya dosen preklinik. Sebenarnya juga kekurangan dosen klinik, tetapi tidak separah dosen preklinik,’’ katanya, Minggu (22/4).

Dosen preklinik adalah dosen berlatar belakang dokter profesional yang mengajar jenjang S1 pendidikan dokter.

Ari menjelaskan saat ini di FK UI jumlah mahasiswa preklinik sekitar 800 orang. Kemudian ada juga 400 mahasiswa klinik. Selain itu juga ada 500 mahasiswa program S2 dan S3. Lalu juga ada 2.000 orang mahasiswa program spesialis dan 1.350 orang program subspesialis.

’’(Dari total mahasiswa FK UI, Red) FK UI hanya punya 164 dosen preklinik. Dengan beban mahasiswa preklinik dan mahasiswa S2 serta S3,’’ jelasnya. Belum lagi para dosen klinik itu juga harus menjalankan program penelitian dan pengabdian masyarakat.

Terkait kekurangan dosen praklinik itu, Kemenristekdikti sudah menyiapkan regulasi baru. Yakni dokter yang sudah mengikuti internship, meskipun belum bergelar S2 sudah boleh berstatus dosen preklinik di FK.

’’Dengan catatan harus berjanji siap mengambil S2 jika sudah berstatus dosen. Dan selama mengambil S2 belum boleh mengajar,’’ kata Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti.

Guru besar UGM itu menjelaskan penyebab kekurangan dosen preklinik di FK. Persoalannya adalah birokrasi untuk bisa menjadi dosen preklinik dinilai tidak menguntungkan. Yakni harus menempuh studi pendidikan kedokteran sampai selesai program internship selama tujuh tahun.

Hampir seluruh Fakultas Kedokteran mengalami kekurangan dosen preklinik, yakni dosen berlatar belakang dokter profesional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News