Fatayat NU Kecam Prancis yang Melarang Atlet Tuan Rumah Berhijab di Olimpiade Paris 2024

jpnn.com - Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mengecam tindakan Prancis yang telah berulang kali mengeluarkan regulasi menyerang para Muslimah. Terbaru, otoritas negara itu melarang atlet muslimnya pakai hijab selama Olimpiade Paris 2024.
Fatayat NU menilai langkah pemerintah Prancis tersebut diskriminatif dan melanggar hak dan kebebasan fundamental umat muslim.
"Kami mengecam sikap Prancis di Olimpiade Paris 2024 yang melarang atlet muslimnya mengenakan hijab. Sikap islamofobia ini bukan sekali dilakukan pemerintah Prancis," kata Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU DKI Jakarta Kusnainik melalui siaran pers, Rabu (31/7).
Sebelumnya, Prancis menerapkan larangan penggunaan abaya di sekolah dan pelarangan mulai berlaku pada hari pertama masuk sekolah.
Prancis juga sudah lebih dulu melarang siswa perempuan untuk mengenakan hijab. Aturan yang berlaku sejak Maret 2004 itu tidak membolehkan pemakaian lambang atau busana apa pun bagi siswa yang menunjukkan afiliasi dengan agama. Larangan tersebut melanggar sejumlah kebebasan fundamental di Prancis.
Kusnainik menilai larangan penggunaan hijab juga dinilai sebagai bentuk pelanggaran hak-hak kebebasan beragama yang dijamin oleh hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).
"Jadi, larangan mengenakan hijab saat Olimpiade tidak sekadar diskriminatif, tetapi juga pelanggaran terhadap hak dan kebebasan fundamental sebagai muslim," ujarnya.
Dia menyebut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Organisasi non-pemerintah Amnesty International turut mengecam keputusan pemerintah Prancis melarang yang atlet tuan rumah bertanding menggunakan hijab di ajang tersebut.
Fatayat NU melontarkan kecaman keras atas tindakan Prancis yang melarang atlet tuan rumah berhijab di Olimpiade Paris 2024.
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini
- Macron Tegaskan Tak Ada Tempat untuk Kebencian dan Rasisme di Prancis
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Pelaku Pencurian Identitas di Kota Bandung Ditangkap Polisi, Motifnya Bikin Geleng Kepala
- Komplotan Diduga Komunitas LGBT Beraksi di Pekanbaru, Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima