Festival Cahaya di New Delhi Catat Sejarah, Rekor Pulosi!

Festival Cahaya di New Delhi Catat Sejarah, Rekor Pulosi!
Pesta kembang api dalam rangka Diwali di Kuil Emas di Amritsar, Minggu (30/10). Foto: AFP

Kemarin jarak pandang di beberapa kawasan ibu kota masih sangat terbatas. Sebab, kabut polusi masih tebal. Karena itu, pemerintah setempat mengimbau warga tetap berada di dalam rumah. Apalagi jika tidak ada aktivitas yang mendesak atau sangat penting. ”Aktivitas di luar rumah berpotensi tinggi menyebabkan gangguan pernapasan serius bagi penduduk Delhi,” tulis SAFAR pada situs resminya. 

Dalam peringatan online tersebut, SAFAR melarang kaum lanjut usia dan anak-anak meninggalkan rumah. Biasanya, kaum lanjut usia dan anak-anaklah yang paling rentan terhadap polusi udara. Mereka yang mengidap penyakit jantung atau gangguan paru-paru juga diimbau diam di dalam rumah. ”Sebisanya jangan melakukan aktivitas di luar rumah. Juga, beraktivitaslah seminimalnya,” imbau SAFAR. 

Beig mengatakan, tanpa Diwali pun, kadar polusi udara Delhi sudah sangat tinggi. Itu terjadi karena pembakaran sisa aktivitas bercocok tanam di sawah atau perkebunan secara masal. Bukan hanya di India, tapi juga di negara-negara tetangga seperti Nepal. Selain itu, polusi meningkat pesat karena melonjaknya jumlah kendaraan bermotor di jalan raya dan menjamurnya kawasan industri di pinggiran ibu kota.

Belakangan, pemerintah Delhi memang kain sibuk memerangi polusi udara. Berbagai program dijalankan demi menekan polutan. Di antaranya, aturan tak boleh menggunakan mobil pribadi di ibu kota dan larangan truk tua melintas di ibu kota. Tapi, program-program yang bersifat hanya sementara itu tidak cukup efektif untuk menekan polusi udara. Saat program-program tersebut berlalu, polusi kembali tinggi. 

Pekan lalu pemerintah setempat mengumumkan rencananya untuk meletakkan sejumlah alat penjernih udara di beberapa perempatan besar. Alat tersebut akan berfungsi mengurangi kabut asap dan zat beracun yang terkandung di udara. 

”Perubahan-perubahan itu belum signifikan. Kita harus melahirkan lebih banyak terobosan,” kritik Anumita Roychowdhury dari Centre for Science and Environment Delhi. 

Dia mendesak pemerintah untuk memperketat aturan jual-beli kembang api dan petasan Secara bertahap, dia juga berharap pemerintah bisa menghentikan penjualan petasan. 

”Satu di antara tujuh anak di seluruh dunia ini menghirup udara kotor yang enam kali lipat lebih beracun daripada rekomendasi internasional,” tulis Unicef. (afp/reuters/hep/c11/any/jpnn)


NEW DELHI – Tingkat polusi udara di New Delhi berlipat ganda, usai kemeriahan Diwali alias Festival Cahaya tahun ini berjalaln sukses. Senin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News