Filipina Ancam Tendang Perusahaan Tiongkok yang Masuk Daftar Hitam Amerika

Gubernur Cavite Juanito Victor Remulla mengatakan ia menunggu instruksi dari presiden terkait masalah itu.
“Jika presiden, Departemen Pertahanan mengatakan ada ancaman keamanan untuk melanjutkan kerja sama dengan mereka, maka kami akan segera membatalkan perjanjian tersebut,” kata Remulla saat diwawancarai saluran televisi ANC.
Udenna Land, mitra Chinese Harbour untuk proyek reklamasi, serta Pasay City, yang bertanggung jawab atas reklamasi di Manila Bay, belum menanggapi pertanyaan terkait masalah itu.
Namun, Udenna pada Desember tahun lalu mengatakan pihaknya tidak mengkhawatirkan masalah itu. Keterangan itu disampaikan Udenna saat menjawab pertanyaan apakah mereka khawatir bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam pembangunan Mischief Reef.
Mischief Reef merupakan pulau buatan yang telah dilengkapi senjata peluncur rudal dan alat itu mampu menyerang wilayah Filipina.
Kepala hubungan investor Udenna, Leo Venezuela pada Desember menyebut perusahaan hanya memiliki porsi “yang tidak signifikan” dalam proyek reklamasi tersebut.
Filipina mengalahkan Tiongkok lewat sidang di pengadilan arbitrase pada 2016. Putusan sidang menyebut Mischief Reef dibangun di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina. (ant/dil/jpnn)
Filipina pertimbangkan membatalkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan Tiongkok yang masuk daftar hitam Amerika Serikat
Redaktur & Reporter : Adil
- Gubernur Sulteng Data Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS