Filipina Sebut Pasutri Indonesia Pengebom Katedral Jolo, Apa Buktinya?

Filipina Sebut Pasutri Indonesia Pengebom Katedral Jolo, Apa Buktinya?
Kondisi Katedral Jolo usai ledakan bom kembar yang diduga merupakan ulah kelompok militan Abu Sayyaf. Foto: Armed Forces of the Philippines (AFP)

Kemarin Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana menguatkan pernyataan Duterte. Menurut dia, menaruh bom di dalam gereja sangatlah sulit. Sebab, ada pengecekan keamanan oleh petugas pada pintu masuk. Jadi, yang lebih memungkinkan adalah alat peledak direkatkan ke tubuh.

''Berdasar penyidik forensik, bagian tubuh (yang meledak, Red) itu milik dua orang. Satu orang di dalam dan satu lagi di luar,'' tegas Lorenzana.

Serangan bom tersebut kembali memunculkan ketakutan penduduk tentang sejauh mana pengaruh ISIS di Asia Tenggara. Juga daya tarik Mindanao bagi para ekstremis asal Malaysia, Indonesia, dan negara-negara Asia lainnya.

Sejak serangan militan di Marawi Mei 2017 sampai sekarang, Mindanao masih berstatus darurat militer. (sha/c22/hep)


Pemerintah Malaysia menyatakan pelaku pengeboman Katedral Jolo adalah warga negara Indonesia. Sepasang suami istri


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News