Film Jihad Selfie Ingatkan Pentingnya Bonding Orang Tua dan Anak

Film Jihad Selfie Ingatkan Pentingnya Bonding Orang Tua dan Anak
Film Jihad Selfie Ingatkan Pentingnya Bonding Orang Tua dan Anak
Skip YouTube Video

FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.

YOUTUBE: trailer Jihad Selfie


Bonding atau keakraban jalinan kebatinan yang kuat antara anak dengan orang tua ini menurut Noor Huda Ismail amat penting dalam membentengi anak-anak dari gencarnya doktrinasi paham radikal di internet.
“Tren digital memang sudah pasti tidak akan bisa dibendung, tapi saya tetap yakin manusia tetap manusia. Hubungan antara orang tua dan anak atau bonding itu tidak akan tergantikan dan terkalahkan.”
“ Oleh karena itu kita harus dorong agar ada komunikasi yang lebih baik antara orang tua dan anak dan orang tua harus menantang anak untuk berpikir kritis. Jangan mau begitu saja menerima informasi yang dicekoki orang di media social, tapi harus dikritisi dan kita harus mengubah ini melalui pendidikan.”
Ika Ardina, salah seorang penonton yang hadir membawa putrinya yang juga masih ABG mengatakan film ini harus ditonton oleh para orang tua yang memiliki ABG.
“Ternyata yang banyak bergabung dengan ISIS adalah mereka yang terhitung masih ABG, anak muda yang masih galau, gaul gak semua anak pesantren. Dan banyak juga dari mereka yang gak mikir soal agama, tapi cuma mau keliatan keren dan gagah saja, sesuatu yang ABG banget. Makanya orang tua harus nonton film ini biar tahu dan waspada.”
Noor Huda Ismail mulai membuat project film perdananya ini sejak Maret 2015 lalu dengan lokasi pengambilan gambar tidak hanya di Turki, tetapi juga di Melbourne, Australia, dan sejumlah kota di Indonesia. Selain kisah Akbar, film dokumenter berdurasi 49 menit ini juga menggambarkan penyebaran ideologi khilafah ISIS di sejumlah kota di Indonesia, seperti di Jakarta dan Solo.
Film ini pertama kali ditayangkan dalam International Workshop of Counter Violence Extremism di Swiss pada Juni lalu. Sementara untuk di Indonesia, Nood Huda Ismail memilih tidak mengkomersilkan filmnya. Film berdurasi 49 menit ini hanya ditayangkan dalam forum screening atau pemutaran film bukan di bioskop.
“Bagi saya ini sebenarnya film pribadi yang saya tujukan untuk kedua anak saya, makanya saya tidak komersilkan dengan ditayangkan di bioskop. Tapi saya dengan senang hati mau berbagi kepada siapa saja yang mau memutarkan film ini. Silakan menghubungi saya akan dengan senang hati hadir. “ katanya.
Noor Huda Ismail mengaku Ia juga akan menindaklanjuti film Jihad Selfie ini dengan membuka call center atau forum yang bisa menjadi wadah berkomunikasi bagi para orang tua dan remaja dalam menyikapi penyebaran paham radikal di kalangan remaja di internet.


Perekrutan remaja untuk ikut berperang bersama ISIS di Timur Tengah menjadi fenomena baru yang meresahkan di berbagai negara. Pengamat isu terorisme


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News