Fitri Diperkosa dan Dibunuh di Rumah Pendeta, Mayatnya Dibuang ke Tempat Sampah

Fitri Diperkosa dan Dibunuh di Rumah Pendeta, Mayatnya Dibuang ke Tempat Sampah
Penemuan mayat yang diduga Fitri di areal TPA Hake Babu, Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (23/8) sore. Foto: Dokumen JPNN.com

Hingga akhirnya polisi meyakini di kawasan gereja ini fokus penyelidikan berlangsung. Penyidik pun memulai mencocokkan beberapa barang bukti yang ditemukan di tubuh korban dengan di geraja. Setelah melihat ada kesamaan, penyidik menyimpulkan bahwa kematian Fitri memang di lokasi tersbeut.

"Kami meyakini kalau korban ada di satu tempat di sekitar gereja itu, mulai dari tali jemuran, karpet yang dicurigai,

Bukan hanya itu, menurut dari keterangan orang tua Fitri, ia sempat melihat ada sepatu yang berada di kediaman pastor tersebut.

"Nah dari sepatu itu kami berkesimpulan korban hilang tidak jauh dari tempat itu," ujarnya.

Polisi akhirnya melakukan pendekatan persuasif agar KS mengakui perbuatannya.

"Kami minta pelaku jujur dan kita mengungkapkan analisa dengan kata-kata yang menyentuh pribadinya sehingga tersangka mau mengakui," ungkap Sudaryanto.

Tetangga tersangka tidak menyangka KS berbuat sekeji itu. Di mata tetangga, KS dikenal pendiam dan tidak berbuat onar. KS dikenal baik oleh tetangganya. Bahkan saat jenazah Fitri dikebumikan, KS dengan tenang ikut mengantarkan hingga ke pemakaman.

Diberitakan sebelumnya, kronologis pembunuhan Fitri berawal ketiga gadis 16 tahun itu dinyatakan hilang pada 9 Agustus lalu. Minggu (23/8) lalu, mayat Fitri ditemukan di areal pembuangan sampah di TPA Hake Babu, Kelurahan Karang Anyar, Kalimantan Utara. Fitri diperkosa kemudian tewas dibunuh KS secara sadis. Pelaku memukul kepala korban dengan menggunakan martil hingga Fitri meregang nyawa.(ule/ris/jpnn)

TARAKAN - Keberhasilan penyidik Kepolisian Resor (Polres) Tarakan mengungkap kasus pembunuhan Fitri Shara Hasugian (16) patut diacungi jempol. Sebab,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News