FKUB Kalimantan Barat Dorong Moderasi Beragama

FKUB Kalimantan Barat Dorong Moderasi Beragama
Pejabat Kemenag menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama. Foto: Ricardo

Benny menegaskan internalisasi harus dihayati dalam kehidupan.

“Keragaman menjadi modal dalam membangun kerukunan dalam kemajemukan,” ujar Benny.

Benny menyebut di era digitalisasi ini penuh dengan kebisingan. Masyarakat dilanda oleh kebisingan.

“Di dalam era digitalisi ini konten penuh dengan kebisingan. Masalah adalah kemanusiaan yang tereduksi dengan teknologi. Orang bergerak tanpa rasa kemanusiaan dan hanya merespons secara spontan tanpa dipikirkan,” ujar Benny.

Plt. Kepala Pusat Masyarakat dan Budaya (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ahmad Najib Burhani mengatakan mengarutamakan moderasi beragama adalah berangkat dari pragmatif ke implementatif.

Permasalahan intolerasi yang sekarang terjadi di Indonesia adalah sikap intolerasi yang dianggap kebajikan.

"Sikap intolerasi kadang dianggap kebajikan. Seperti pemaksaan pemakaian jilbab yang dianggap panggilan keagaman. Padahal agama tidak boleh dipaksakan apalagi beda keyakinan,” ujar Ahmad.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad menjelaskan moderasi beragama harus diperkuat.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat mendorong penguatan moderasi beragama di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News