Flexing
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Minggu, 13 Maret 2022 – 21:30 WIB
Cara bersikap yang brutal di media online, kebebasan yang kebablasan, serta merajalelanya hoaks yang sulit ditapis membuat atribusi negatif itu melekat pada bangsa Indonesia. Fanatisme di media sosial menjadi bagian dari eksistensi manusia.
Cara-cara pamer kekayaan melalui flexing sudah melampaui batas-batas kesadaran akan tenggang rasa dan tepa selira. Para crazy rich itu mabuk digital dan terus-menerus kecanduan oleh pamer kekayaan.
Mereka baru menyesal kalau sudah datang tagihan dari petugas pajak. Mereka baru menyesal kalau sudah mendapat panggilan dari polisi dan mendapat status baru sebagai tersangka. (*)
Sekarang ini di media sosial sedang musim flexing, yaitu pamer kekayaan. Mereka baru menyesal saat berstatus sebagai tersangka.
Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Edukasi Masyarakat di 3 Daerah Ini Bahaya Rokok Ilegal
- Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi Dibutuhkan dalam Membangun Digital Entrepreneurship
- Doakan Pernikahan Rizky Febian Langgeng, Sule: Kuncinya Satu, Sabar
- Video dan Foto Tanpa Busana Cewek ARP Disebar di Media Sosial
- KipasKipas Ajak Masyarakat Bermain Media Sosial Sambil Beramal
- Ada Potensi Terjadi Kejahatan dari Rekam Jejak Digital, Hati-Hati