Fokus Menyelesaikan Sampah Plastik Indonesia, Gary Bencheghib Raih Penghargaan Magsaysay

Fokus Menyelesaikan Sampah Plastik Indonesia, Gary Bencheghib Raih Penghargaan Magsaysay
Gary Bencheghib di Sungai Citarum membersihkan sampah-sampah plastik. (Koleksi pribadi)

"Energinya sebagai anak muda dikombinasikan dengan faktor alam, petualangan, video dan teknologi yang digunakan sebagai senjata dalam advokasi sosial dan kreativitas  dan semangatnya menjadi  contoh yang bagus bagi anak-anak muda dan juga dunia," kata Panitia Magsaysay.

Upacara pemberian penghargaan akan dilakukan di Manila pada akhir November.

Emergent Leadership adalah istilah bagi seseorang yang bukan pemimpin secara faktual namun muncul sebagai pemimpin lewat interaksi dalam kelompoknya.

Selain Gary Bencheghib, di tahun 2022 ini Penghargaan Magsaysay juga diberikan kepada tiga orang lainnya.

Salah satunya Sotheara Chhim, psikiater dan advokat kesehatan mental dari Kamboja yang terlibat dalam proses penyembuhan trauma di negara tersebut bernama baskbat.

Juga Tadashi Hattori, dokter mata asal Jepang dan aktivis kemanusiaan yang melakukan operasi mata gratis di Vietnam, dan Bernadette J.Madrid, dokter dari Filipina yang memperjuangkan hak anak di negaranya dengan menciptakan ruang aman bagi anak-anak korban pelecehan.

Sudah tinggal di Bali selama 20 tahun

Berasal dari Prancis, Gary mengatakan bahwa Bali merupakan tempat dia dibesarkan sejak umur 7 tahun.

Sejak tahun 2020, Gary bersama dengan saudaranya, Kelly dan Sam, mendirikan Sungai Watch yang sekarang memiliki 55 orang anggota yang disebut pejuang sungai (river warriors), yang bekerja setiap hari untuk mencegah mengalirnya polusi sampah plastik ke laut.

Seorang pemuda asal Prancis, Gary Bencheghib, menerima penghargaan bergengsi Magsaysay Award dari Filipina karena inisiatif dan usahanya membersihkan sampah plastik dari sungai di Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News