Food company at centre of 'slavery' scandal continues to work with disgraced contractor
Jumat, 15 Mei 2015 – 08:59 WIB

Food company at centre of 'slavery' scandal continues to work with disgraced contractor
Wanita tersebut telah melaporkan kasus ini ke polisi dan ke manajemen Covino Farms.
Namun ternyata, Covino justru masih tetap melanjutkan kerjasama penyaluran tenaga kerja dengan Huor.
ABC menemukan bahwa Steven Covino, salah seorang pemilik perkebunan sayur tersebut, mendaftarkan nama bisnis baru Horticultural Employment Services Pty Ltd.
Menurut dokumen yang diperoleh ABC, Samnang Huor tercatat sebagai direktur perusahaan baru tersebut. Selain Covino, Huor, seorang dorektur lainnya tercatat atas nama Soon Huat Ng.
"Jika tuduhan ini benar, maka situasinya sangat serius," kata Menteri Hubungan Industrial negara bagian Victoria Natalie Hutchins.
Perkebunan Covino Farms di Australia yang pekerjanya mengalami kondisi perbudakan ternyata masih melanjutkan kerjasama dengan perusahaan penyalur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas