Food Estate jadi Proyek Jangka Panjang, Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan
Ketua koordinator nasional TIM 8 RJBBP itu mengatakan program ketahanan pangan nasional ini adalah keharusan dan butuh dukungan yang kuat.
"Perlu ada inovasi benih-benih tanaman, agar adaptif dengan lahan baru, lalu Riset-riset harus dilakukan terus menerus,"ujarnya.
Meskipun program ini sempat mengalami masalah realokasi anggaran akibat pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2021, tetapi akhirnya kini telah membuahkan kawasan sawah dan kebun produktif seluas 30.000 hektar di Kalimantan Tengah, 5.000 hektar di Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur (NTT), dan 215 hektar lainnya di Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara.
"Program ini masih terus berjalan dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tetapi kita harus optimistis dong," tuturnya. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Ketua Umum Masyarakat Pemerhati Pangan Wignyo Prasetyo mengatakan food estate merupakan program pemerintah yang sudah tepat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Momen Mesra Rosan Roeslani dengan Elon Musk di Bali
- AMPG Sebut Qodari sedang Standup Comedy Komentari Golkar Bisa Jadi Brutus
- Di WWF Ke-10 Bali, Jokowi Memperkenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih RI
- Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah
- Prabowo Bicara Program Makan Siang Gratis di Hadapan Investor Asing
- Mendampingi Jokowi Kunker, Qodari: Saya Terkejut Saat Diajak