Ford Habiskan Rp1,4 Triliun untuk Pusat Pengembangan Baterai Mobil Listrik

Ford Habiskan Rp1,4 Triliun untuk Pusat Pengembangan Baterai Mobil Listrik
Ford Explorer. Foto: Ford

jpnn.com - Ford merencanakan pembangunan pusat pengembangan baterai mobil listrik, yakni Ford Ion Park yang terletak di Romulus, Michigan.

Pusat pengembangan itu ditaksir menelan biaya hingga USD100 juta dolar AS agau setara Rp1,4 triliun.

Bukan hanya mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi baterai dan sel baterai, Ford Ion Park juga merupakan manufaktur baterai masa depan.

"Ford sudah mewujudkan rencana kami untuk memimpin revolusi listrik dengan kendaraan baru yang kuat termasuk Mustang Mach-E, 2022 E-Transit tersedia akhir 2021 dan 2022 F-150 Lightning tersedia mulai musim semi tahun depan," kata Anand Sankaran, direktur Ford Ion Park, Minggu.

"Laboratorium baru ini akan membantu Ford mempercepat proses pengembangan baterai untuk menghasilkan baterai yang lebih mumpuni dan terjangkau, dan merupakan bagian dari komitmen baru Ford untuk menjadikan Michigan sebagai pusat dari fokusnya pada EV."

Sebuah lab pembelajaran kolaboratif baru yang dibuka tahun depan, Ford Ion Park mewakili USD100 juta dari investasi Ford senilai USD185 juta dalam mengembangkan, menguji, dan membangun sel baterai kendaraan dan susunan sel.

Pada tahun 2010, Ford berkomitmen untuk menjadikan Michigan sebagai pusat keunggulan kendaraan listrik dan memilih lokasi laboratorium Romulus dengan mempertimbangkan kolaborasi dan mempercepat berbagi teknologi.

Perusahaan telah berkomitmen untuk merakit Ford F-150 Lightning all-new all-electric, dengan suku cadang asing dan domestik, di Rouge Electric Vehicle Center di Dearborn, Michigan.

Ford merencanakan pembangunan pusat pengembangan baterai mobil listrik, yakni Ford Ion Park yang terletak di Romulus, Michigan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News