FORNAS Menuju Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang Sehat

FORNAS Menuju Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang Sehat
Suasana FORNAS Kelima di Samarinda, Kalimantan Timur, mulai 15 sampai 18 November nanti. Foto: Dokumen Kemenpora

jpnn.com, SAMARINDA - Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) edisi kelima tengah digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, mulai 15 sampai 18 November nanti.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Raden Isnanta, ingin FORNAS V ini menjadi ajang menuju Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang sehat.

Apalagi FORNAS merupakan ajang olahraga rekreasi dan tradisional yang akrab di masyarakat. Sehingga di ajang ini para peserta tidak perlu memikirkan target prestasi, murni untuk berolahraga dan bersenang-senang.

"Olahraga itu dibagi dalam tiga lingkup. Ada olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi. Orang tahu menyebut SEA Games, Asian Games, Olimpiade. Menyebut sepak bola, bola voli, bulu tangkis nah itu namanya olahraga prestasi," tutur Isnanta.

"Satu lagi namanya olahraga pendidikan. Itu bertujuan untuk membentuk karakter bangsa kepada anak didik dan peserta didik di sekolah-sekolah. Ekstakulikuler dan pendidikan jasmani itu olahraga sebagai alat untuk membantu mencapai tujuan pendidikan."

"Nah satu lagi itu olahraga rekreasi. Itu bertujuan untuk mencari derajat bugar dan sehat. Jadi tujuan kami tidak mencari juara Olimpiade, tetapi bagaimana menjaga agar tubuh tetap fit supaya bisa lebih produktif, enggak sakit, dan masa tuanya bugar," jelas Isnanta.

Ia juga menuturkan jika cabang olahraga yang masuk kategori rekreasi dan tradisional cukup banyak, mencapai ratusan. Namun pada kesempatan ini hanya akan dilombakan 37 cabang olahraga di FORNAS V, termasuk olahraga rekreasi, tradisional dan olahraga modern yang saat ini sedang diganderungi.

"Sebetulnya olahraga rekreasi itu cenderung bertambah karena cenderung ada penciptaan-penciptaan baru seperti eSport, streetsoccer, parkour, dan lain-lain. Sedangkan olahraga tradisional itu cenderung berkurang karena banyak olahraga-olahraga warisan nenek moyang itu semakin ditinggalkan oleh generasi muda milenial. Maka permainan-permainan rakyat itu perlu dilestarikan kembali seperti ditampilkannya dalam gelaran FORNAS ini," ujarnya.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Raden Isnanta, ingin FORNAS V ini menjadi ajang menuju Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News