Foto Pejabat Bogor Rangkul Lady Boy Thailand Bikin Heboh

Foto Pejabat Bogor Rangkul Lady Boy Thailand Bikin Heboh
Wali Kota Bogor Bima Arya. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - BOGOR - Pejabat teras Pemerintah Kota Bogor menjadi sorotan publik. Tujuh pejabat, yang ikut bersama Dirut PDAM Tirta Pakuan, Untung Kurniadi ke Thailand, bakal diberikan surat peringatan (SP) karena keberangkatan mereka ternyata  tanpa melapor ke Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Bima menegaskan, semua pejabat yang ada di Kota Bogor wajib melaporkan kegiatan yang berada di luar negeri. “Apapun kepentingannya, jika keluar negeri mereka wajib melaporkan. Dua Kepala Dinas (Kadis) yang ikut akan saya berikan peringatan pertama,” ujar Bima seperti dikutip dari Radar Bogor, Jumat (19/2).

Dia juga melarang bagi pejabat publik untuk melakukan selfie maupun foto terutama foto yang dianggap tak lazim. "Beredarnya foto seperti ini menjadi catatan. Saya sangat menyayangkan peristiwa tersebut," ujar Bima.

Ya, tersebarnya foto Dirut PDAM Tirta Pakuan Untung Kurniadi, Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPKAD) Hanafi dan Kepala Dinas Pengawasan Pembangunan dan Pemukiman (Wasbangkim) Boris Darurasman yang merangkul lady boy, di Pattaya Thailand, memang bikin heboh Kota Bogor, khususnya di lingkungan pemkot setempat.

Dan dari foto tersebut, terungkap juga sejumlah fakta baru. Kepergian mereka pada 24-26 Desember 2015 lalu, ternyata dalam agenda perjalanan dinas bukan liburan. Itu tertuang pada surat perjalanan dinas dengan nomor 094/368-PDAM yang ditandatangani Dirut PDAM Untung Kurniadi. Agendanya mengunjungi SCI Corporation Co.Ltd Thailand, sebuah perusahaan produksi pipa air.

Namun dari penelusuran Radar Bogor, nama Boris Darurasman tidak ada dalam daftar perjalana dinas. Justru yang tercantum hanya nama Hanafi sebagai Plt Ketua Badan Pengawas PDAM, Untung Kurniadi sebagai Dirut PDAM dan Umar Toha sebagai Staf Ahli PDAM. Di sana mereka menghabiskan biaya Rp105.966.436.

Tidak hanya itu, dalam anggaran yang dikeluarkan PDAM Tirta Pakuan ketiga pejabat tersebut juga difasilitasi menginap di hotel Pattaya A One The Royal Cruise. Namun ada yang janggal. Di mana berdasarkan invoice bernomor BGHI15000300 ketiga pejabat tersebut menyewa 10 kamar selama tiga hari dua malam dengan harga Rp1.647.000 per kamar.

Ternyata, meskipun dalam catatan pejabat yang melakukan kunjungan kerja hanya tiga orang pejabat PDAM Tirta Pakuan. Namun, ada delapan orang yang berangkat ke Thailand dengan menggunakan jasa keberangkatan Anta Express Tour And Service bernomor invoice BGTI15005158, dengan biaya keberangkatan yang digunakan sebesar Rp 6.415.000/orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News