Frits Ungkap Sumber Dana KKSB dan Lokasi Transaksi Senjata

Frits Ungkap Sumber Dana KKSB dan Lokasi Transaksi Senjata
Ilustrasi TNI di Papua. Foto: dok/JPG/JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua diduga melakukan transaksi pembelian senjata di wilayah perbatsan dan pesisir.

KKSB yang bersembunyi di sejumlah wilayah di Papua ini diduga menguasai sekitar 100 pucuk senjata. Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey, seperti diberitakan Cenderawasih Post (Jawa Pos Group).

Frits menyebutkan, rata-rata senjata tersebut didapatkan dari hasil pembelian melalui daerah perbatasan dengan Papua Nugini dan daerah pesisir.

“ Pembelian senjata dan amunisi dari Papua Nugini dengan memanfaatkan area perbatasan yang minim pengawasan, sementara untuk wilayah pesisir di Papua yang seringkali menjadi lokasi transaksi senjata dan amunisi seperti di Sorong - Papua Barat dan Nabire di Papua,” kata Frits.

Sehingga itu, Frits mengingatkan kepada aparat keamanan untuk lebih memperkuat pengawasan di daerah perbatasan antara Papua dan Papua Nugini. Sementara di daerah pesisir rawan masuk senjata dari daerah bekas konflik yakni Ambon.

Lebih lanjut Frits, pihak KKSB disinyalir mendapatkan dana dari para pengusaha yang melaksanakan proyek di daerah-daerah rawan konflik.

"Biasanya kontraktor memberikan uang kepada kelompok kriminal bersenjata agar proyek mereka berjalan aman," ungkapnya.

Dia berharap dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, maka konflik bersenjata antara aparat keamanan dan KKSB di Tanah Papua bisa dieliminir.

KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) memanfaatkan wilayah perbatasan dan pesisir sebagai lokasi transaksi senjata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News