FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir

FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
Arsip - Seorang siswi menunjukan menu makan saat simulasi penerapan program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif/aa).

BOS Afirmasi selama ini hanya diberikan pada sekolah-sekolah tertentu, misalnya sekolah yang berada di wilayah tertinggal, meskipun tidak berada di daerah tertinggal, memang ada sejumlah sekolah yang mendapatkan BOS Afirmasi, tetapi jumlah yang mendapatkan dana itu hanya sedikit.

Adapun, besaran jumlah BOS biasanya hanya puluhan juta, jarang yang mencapai ratusan juta, mungkin kisaran umumnya hanya kurang lebih Rp 100 juta per tahun.

“Apakah anggaran sebesar itu cukup membiayai makan siang gratis selama satu tahun? Lalu, bagaimana dengan sekolah yang tidak mendapatkan BOS Afirmasi, akan menggunakan anggaran dari mana untuk makan siang gratis di sekolahnya?” tanyanya.

Retno menjelaskan bahwa saat ini dana BOS Reguler masih minim. Jumlah dana BOS yang dikelola sekolah sangat bergantung pada jumlah peserta didiknya. Semakin banyak peserta didik, maka makin besar jumlah bantuan yang diterima lembaga pendidikan.

"Begitupun sebaliknya, makin sedikit jumlah peserta didik, maka makin kecil pula dana yang diterima. Selain itu, dana BOS yang selama ini dikelola sekolah juga masih perlu ditambah,” kata Retno.

Retno memerinci bahwa saat ini dana BOS untuk setiap jenjang pendidikan rata-rata kisarannya adalah sebesar:

1. Jenjang PAUD sebesar Rp 700 ribu per anak per tahun

2. Jenjang SD sebesar Rp 900 ribu per anak per tahun

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritik program makan siang gratis ala Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berpotensi mubazir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News