Gabah Rp 4.000 per Kg, Petani Blora dan Rembang Semangat

Gabah Rp 4.000 per Kg, Petani Blora dan Rembang Semangat
Hasil panen di Desa Keser, Kecamatan Blora Kota, Blora, Jateng. Foto: Humas Kementan for JPNN

Berbeda dengan Blora, para petani di Kabupaten Rembang menjual komoditasnya dalam bentuk gabah, yakni seharga Rp 4.000/kg.

Seorang petani yang berhasil diwawancarai adalah Ibu Patmi (54 tahun). Ia sedang menanami lahannya seluas 0,5 hektar, yang berada di Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

“Bulan Februari 2018 lalu, telah memanen padinya. Dan sekarang giliran tanam padi dengan varietas IR64. Benih padi seharga 60.000/sak. Total yang dihabiskan sebanyak 5 sak. Sementara itu, pupuk yang digunakan adalah urea sebanyak 50 kg, dengan harga Rp 105 ribu,” demikian kata Patmi di Blora, Senin (5/3/2018).

Patmi mengungkapkan untuk satu kali musim tanam, penggunaan pestisida sebanyak 3 kali penyemprotan, dengan harga Rp 50 ribu. Sedangkan untuk pengairan, memanfaatkan aliran sungai di sekitar sawah.

“Dari hasil bertani ini, lmayanlah,” ujarnya mengakhiri obrolan.

Selain Bu Patmi, perbincangan juga dilakukan dengan Pak Mani. Dia juga berasal dari Desa Karangsekar, Kecamatan Karioli, Kabupaten Rembang. Jika Bu Patmi sedang menanam sawahnya, Pak Mani sebulan lagi sudah akan panen.

Seperti kebanyakan petani di sini, areal sawah yang dimiliki Pak Mani juga tidak luas, sekitar 0,5 hektar.

Namun lahan ini yang memberi penghidupan bagi keluarga Pak Mani. Paling tidak antara 2-3 ton dari lahannya ini menghasilkan gabah.

Para petani di Blora dan Rembang, Jateng, bersemangat menanam padi setelah harga gabah Rp 4.000 per kilogram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News