Gagal jadi PNS, Kini Tajir Berkat Jualan Tas via Online

Gagal jadi PNS, Kini Tajir Berkat Jualan Tas via Online
Harsono. Foto: ist

Alhamdulillah, transaksi penjualan tas hasil produksi Harsono semakin besar ketika dia mengenal Bukalapak.com. Mulai bergabung pada bulan April 2014, kini Harsono dengan lapaknya bernama ARdani Indonesia dan merek tasnya ARdani berhak menyandang level sebagai Pedagang Besar, karena sudah mendapatkan 455 feedback positif dan 100% transaksinya terpenuhi tanpa ditolak.

Dia cerita, masa awal bergabung di Bukalapak.com adalah masa berdarah-darah. Setiap hari paling hanya bisa mendapat 1-2 transaksi atau bahkan tidak ada transaksi sama sekali. "Namun ketika sudah mendapatkan 80-100 feedback positif, jualan saya semakin terasa kencang. Jadi kuncinya adalah mendapatkan kepercayaan konsumen sehingga mereka mau memberikan feedback positif kepada kita sebagai pelapak (penjual),” jelas Harsono.

Saat ini Harsono bisa mendapatkan 8-10 transaksi per hari dengan omzet per bulan bisa mencapai Rp 80 juta. Jenis tas yang paling laku adalah tas kamera yang transaksinya bisa mencapai 20 tas per minggu, tas punggung transaksinya bisa mencapai 15-20 tas per minggu dan tas carrier 60 liter mencapai 10 tas per minggunya.

Sebagai pelapak, Harsono memiliki kesan positif terhadap Bukalapak.com sebagai marketplace yang aman dan cepat. “Apalagi didukung dengan fitur Push yang semakin meningkatkan transaksi penjualan tas. Setiap bulan saya bisa sampai menghabiskan Rp 500 ribu untuk menggunakan fitur Push, agar jualan saya bisa berada di bagian halaman awal di situs Bukalapak.com, sehingga bisa lebih laku terjual dibandingkan berada di bagian halaman akhir,” katanya.

Dia masih mempunyai cita-cita agar usahanya semakin meningkat dengan memproduksi berbagai macam perlengkapan adventure, seperti jaket, raincoat, tas gunung dan lainnya. Menurut Harsono, pasar perlengkapan adventure masih sangat besar sehingga peluang kesuksesannya pun juga besar.

Dia kembali cerita, bahwa perjuangan paling berat yang dihadapinya adalah ketika tidak mendapatkan restu dari orang tuanya. Namun mereka sekarang juga bangga melihat kesuksesan usaha yang dijalaninya ini, sampai bisa memiliki mobil, rumah sekaligus tempat usaha sendiri serta memiliki karyawan sendiri.

Bahkan, kini orang tua Harsono bahkan bisa berpesan kepada saudara-saudara mereka agar tidak terlalu mengandalkan hidup sebagai karyawan atau pegawai dan lebih baik membuat usaha sendiri. “Usaha kecil-kecil tidak apa-apa asal ditekuni,” begitu pesan orang tua Harsono. (rl/sam/jpnn)

 


KISAH yang dialami Harsono (35) ini menarik. Begitu mengantongi ijazah sarjana hukum dari Universitas Semarang, dia digadang-gadang oleh orangtuanya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News